Sunday 5 September 2010

Usai Lebaran, Agendakan Lawan PSIS

Setelah menahan imbang tuan rumah Persijap Jepara dengan skor 3-3 dalam laga uji coba di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara, Jumat malam (3/9), manajemen Persiku bakal kembali mengagendakan laga uji coba. Namun, agenda tersebut dijadwalkan berlangsung usai libur Lebaran mendatang.

Salah satu tim yang kini sedang dijajaki untuk laga uji coba tersebut adalah PSIS Semarang. Hal ini disampaikan Manajer Persiku, Sam'ani Intakoris, di sela-sela menyaksikan latihan Persiku, di Stadion Wergu Wetan, kemarin.

''Kita berharap bisa mengagendakan uji coba melawan PSIS di Semarang, sekitar tanggal 18-19 September, atau setelah tanggal itu," bebernya.

Terpisah, salah satu Humas PSIS Ismu Puruhito mengatakan, pihaknya akan menyampaikan tawaran uji coba dari Persiku tersebut kepada manajemen. ''Dalam dua atau tiga hari ke depan semoga sudah ada jawaban," bebernya.

Seperti halnya Persiku, PSIS sendiri saat ini sedang mempersiapkan tim untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama 2010-2011. Tim besutan Bonggo Pribadi itu, kemarin baru saja menyelesaikan seleksi pemain asing. Di mana, ada tiga asing yang akhirnya direkomendasikan oleh Bonggo, masing-masing adalah Zoubairou di lini belakang, Gustavo Chena di lini tengah, serta Pieter M Kwoh di posisi depan.

Sementara untuk Persiku, saat ini sudah mulai menyusun kerangka tim dan menambal beberapa lini yang dianggap masih lemah. Namun demikian, Persiku baru merekrut dua pemain asing dari tiga yang direncanakan. Keduanya adalah Varney Pas Boakay di posisi striker dan Richard Caceres di lini tengah. Sedangkan di lini belakang, pelatih Persiku Lukas Tumbuan masih memantau dua pemain, yakni Hassan Souaid asal Maroko serta Mathias Udie asal Nigeria.

''Untuk kerangka tim, kita tinggal melengkapi sekitar 10 persen lagi," ujar Sam'ani. Para pemain Persiku sendiri mulai hari ini rencananya akan menjalani libur Lebaran dan berlatih lagi pada Senin (13/9) mendatang.

Sam'ani menambahkan, agenda menggelar beberapa laga uji coba dimaksudkan untuk mematangkan kerangka tim dan juga mengasah team work para pemain. ''Kita berharap dengan persiapan yang matang, prestasi Persiku dalam mengarungi kompetisi nanti akan semakin baik," tambahnya. (kha/aji)

Tuesday 17 August 2010

Pelamar Asing Bertambah

Meski sampai saat ini manajemen belum menentukan figur pelatih yang bakal mengarsiteki tim Persiku, namun sejumlah pemain lokal maupun pemain asing sudah ada yang menyatakan minatnya untuk bergabung dengan tim berjuluk Macan Muria ini.

Setelah sebelumnya ada striker asal Argentina Franco Hitta (eks Persela Lamongan) dan gelandang serang asal Jepang Yusuke Sasa (eks Persikabo Bogor), kini beberapa pemain asing lainnya juga menyusul.

Beberapa di antaranya adalah Amarildo Souza (eks Persijap Jepara), Evandro Antonio (eks PSIR Rembang), Zoubairou (eks PSIS Semarang), Ngako Gabriel (eks Persisam Samarinda), Bruno Zandonadi (eks Persiba Balikpapan) Mourad Faris (eks Persebaya Surabaya), Richard Caceres (eks Persija Jakarta), Leo Felicia (eks Mitra Kukar), dan Alejandro Tobar (eks Persikab Bandung).

Terkait perekrutan pemain asing, manajer Persiku Sam'ani Intakoris mengungkapkan bahwa untuk saat ini pihak manajemen masih melakukan proses penjajagan.

Saat ditanya mengenai kriteria para pemain asing yang nantinya bakal direkrut, Sam'ani mengatakan bahwa secara umum kualitas pemain tersebut harus di atas rata-rata pemain lokal. Dengan demikian, pemain asing tersebut diharapkan mampu mengangkat performa tim.

Sementara itu, selain menginventarisasi para pemain asing, para pelatih yang berminat juga kembali bertambah. Kemarin, ada dua nama lagi yang muncul, yakni Sanusi Rahman dan Nandar Iskandar.

Sanusi Rahman tercatat pernah menangani beberapa tim, seperti Persibo Bojonegoro (2006-2007), Gresik United (2007-2008), PS Banyuasin (2009), dan Gresik United (2009-2010). Sedangkan Nandar Iskandar pernah menjadi pelatih timnas di tahun 1999-2000 dan beberapa tim seperti Persib Bandung, PKT Bontang, PSPS Pekanbaru, dan Persiba Bantul.

Sebelumnya sudah ada sejumlah pelatih telah mengajukan diri untuk mengarsiteki tim kebanggaan Kota Kretek ini. Di antara mereka ada nama-nama seperti Bambang Nurdiansyah (eks PSAP Sigli), Inyong Lolombulan (eks Persih Tembilahan), Indra M Thohir (eks Persib Bandung U-23), Agus Sutiyono (eks PS Tarakan Kaltim), Yusack Sutanto (eks PPSM Sakti Magelang), dan Hanafi (eks Persipur Purwodadi).

Ada juga Mustaqim (eks Mitra Kukar), Lukas Tumbuan (eks PSB Bogor), Samsul Bachri (eks Persires Rengat), Yance Metmey (eks PSS Sleman), Aris Sainjakit (eks Persipur Purwodadi), dan Afrizal (eks PSPS Pekanbaru). (kha/aji)

Saturday 14 August 2010

Sudah 10 Pelatih Melamar

Daftar panjang pelamar pelatih Persiku untuk musim kompetisi Divisi Utama 2010-2011 semakin bertambah. Hingga sore kemarin, tercatat sudah ada 10 nama yang bakal meramaikan bursa arsitek Tim Macan Muria.

Menurut salah seorang anggota manajemen yang diberi tugas untuk mencatat para pelamar, Abdul Wahid, pada Selasa (10/12) pelamar yang mendaftar yakni Bambang Nurdiansyah, Inyong Lolombulan, Indra M Thohir dan Agus Setyono. Selanjutnya, pada Rabu (11/8) giliran Yussack Sutanto yang menyatakan minat bergabung.

Terakhir, hingga sore kemarin Hanafi, Mustaqiem, Samsul Bahri, Yance Metmey dan mantan Pelatih Kepala Persiku 2008-2009 Lukas Tumbuan, pun ikut mendaftar.
”Ada yang mengirimkan curriculum vitae melalui pos, email dan ada yang baru mengontak melalui telepon,” ujarnya.
Papan Tengah Wahid menambahkan, hingga saat ini belum ada sinyal kapan pendaftaran akan ditutup. Pasalnya, manajemen Persiku yang baru mengisyaratkan masih akan menerima beberapa pelamar lagi.

”Sepertinya masih akan terus bertambah,” ungkapnya.
Terpisah, manajer Persiku, Sam'ani Intakoris ketika dikonfirmasi menyatakan masih akan melihat perkembangan beberapa hari ke depan. Pihaknya juga merasa sedikit heran terkait jumlah pelamar yang begitu banyak. Padahal, kondisi timnya saat ini juga belum sepenuhnya jelas. Salah satunya, terkait pendanaan tim ke depan.
”Selain itu, manajemen juga baru terbentuk,” paparnya.

Mengenai siapa yang mungkin akan dipilih, dia belum dapat berkomentar lebih banyak. Pasalnya, pihaknya terlebih dahulu harus membuat tim khusus untuk menyeleksi para pelamar tersebut.

”Semakin cepat mendapatkan pelatih semakin baik,” ujarnya.
Mengenai target, dia mengaku tidak akan membebani target yang muluk-muluk. Bila sebelumnya Persiku terselamatkan bertahan di Divisi Utama setelah mengikuti play off, pada musim mendatang diharapkan tidak seperti itu lagi. Paling tidak ke depan Tim Macan Muria harus dapat berada di papan tengah dan bahkan kalau memungkinkan di papan atas.

”Yang jelas, kami tidak ingin berada di jurang degradasi seperti musim lalu,” jelasnya. (H8-21)

Thursday 22 July 2010

Performa Trio Kamerun Dipantau

Pelatih Persiku Hidayat dan Widhoro masih mempunyai pekerjaan rumah untuk memadukan trio Kamerun, Bekatal, Abonj, dan Kamga, dengan pemain lainnya. Pasalnya, setelah dua hari mengikuti latihan bersama rekan-rekannya untuk persiapan play off, legiun asing tersebut masih belum sepenuhnya menyatu dengan tim.

’’Kita masih mempunyai waktu bagi mereka untuk beradaptasi,’’ kata Hidayat yang ditemui di sela latihan di Stadion Wergu Wetan, sore kemarin.

Hanya saja, dia berharap proses adaptasi tidak berlangsung terlalu lama. Persoalannya, play off akan digelar awal bulan depan. Melalui sejumlah game pada latihan berikutnya, dia berharap kendala tersebut sedikit demi sedikit akan dapat diatasi.

Disinggung apakah ketiganya akan tetap digunakan Persiku saat menghadapi Persis dan Persires, dia mengaku masih ingin melihat perkembangan beberapa hari mendatang. Bila memang dinilai tidak dapat menampilkan performa terbaik, tidak menutup kemungkinan akan ada yang dicoret.

’’Lihat saja perkembangan ke depan,’’ ungkapnya.
Pada latihan sore kemarin, ketiga pemain asing tersebut dipasang sekaligus. Kamga, Abonj, dan Bekatal, secara bersamaan dimainkan di posisinya masing-masing yakni di lini belakang, gelandang dan penyerang. Mereka melawan tim Cucun Sulistyo dan rekan-rekannya, yang diperkuat sebagian besar pemain hasil diklat.

Dari hasil game tersebut terlihat benar ada dua masalah yang dihadapi tim play off Persiku. Persoalan pertama yakni masih lemahnya penyelesaian akhir pada setiap penyerangan. Sedangkan kendala kedua, yakni kerjasama tim yang masih harus terus dipoles.

’’Penyelesaian akhir kita memang masih lemah,’’ ujar Widoro.
Barisan penggempur seperti Arif Fatkul, Agus P, Agus Riyanto, Bekatal, Joko Purnomo, Hanafi, Bayu dan Adib, dinilai masih dipertajam lagi. Selain itu, masih sering dijumpai salah pengertian antarpemain saat mengoper atau menutup gerakan lawan. Kondisi tersebut tidak dapat dihindari karena sebagian besar pemain baru disatukan dalam satu tim lagi, sekitar sepekan terakhir.

Menurut rencana, akhir pekan ini tim Persiku akan diikutsertakan dalam sebuah turnamen di Pekalongan. Selain untuk melihat hasil latihan selama ini, ajang tersebut juga akan menjadi bahan evaluasi bagi tim selanjutnya.

’’Kalau memungkinkan, setelah dari Pekalongan kita akan melakukan satu uji tanding lagi sebelum play off,’’ ungkapnya. (H8,J18)

Tuesday 30 March 2010

Persiku Degradasi

Ambisi PSIM Yogyakarta menutup musim kompetisi Divisi Utama Liga Joss 2009-2010 dengan meraih poin penuh musnah. Tim Laskar Mataram dipaksa berbagi angka 1-1 oleh tamunya Persiku Kudus dalam laga terakhir di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (30/3/2010) sore.

Gol PSIM dicetak oleh striker Joni Santoso pada menit ke-43. Adapun Persiku baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-81 melalui kaki penyerang asing mereka Christian Bekatal.

Meski demikian, laga ini sudah tidak menentukan bagi PSIM karena sebelumnya telah mengamankan posisinya di klasmen untuk tetap bermain di Divisi Utama musim depan. Saat ini PSIM mengantongi total 23 poin dan menempati peringkat ke-8 dari 11 tim di klasmen akhir wilayah III.

Bagi Persiku, hasil ini memastikan mereka terdegradasi dan harus bermain di Divisi I musim depan. Apalagi, pada saat bersamaan, pesaing terdekat mereka, PSS Sleman, berhasil menang atas PSIR Rembang, 3-1. Persiku menempati dasar klasmen wilayah III dengan 19 poin.

Sunday 28 March 2010

Persiku Buru Poin Terakhir



Persiku Kudus berada di ambang degradasi. Meski peluang bertahan di Divisi Utama belum tertutup, butuh perjuangan berat agar tidak turun ke Divisi I musim depan. Persiku harus bisa mengalahkan PSIM Jogja di Stadion Mandala Krida, Jogja, besok (30/3). Tapi, hasil itu masih tergantung laga PSS Sleman versus PSIR Rembang pada hari yang sama.

Saat ini, Persiku berada pada posisi paling bawah di klasemen sementara wilayah III Divisi Utama 2009-2010. Mereka mengoleksi 18 poin, sedangkan PSS 19 poin. Karena itu, kubu Persiku berharap agar PSIR mampu mengatasi PSS.

'Kalaupun PSIR hanya bisa bermain imbang dengan PSS, kami sebenarnya tertolong. Asal, Persiku menang atas PSIM," kata asisten pelatih Persiku Hidayat kemarin (28/3). Soal persiapan menghadapi PSIM, dia menjelaskan bahwa tidak ada kendala. Tidak ada pemain yang cedera atau terkena akumulasi kartu. 'Kami siap menurunkan skuad utama," ujarnya. Dia menginstruksi pemain untuk menyerang sejak awal pertandingan.

Sementara, buruknya prestasi Persiku selama dua musim terakhir, diakui atau tidak membuat banyak publik pencinta sepak bola Kudus kecewa. Mereka kecewa karena Persiku yang sejak beberapa tahun lalu dibangun setapak demi setapak menuju prestasi yang lebih tinggi, kini justru di ambang degradasi.

Bahkan, akibat kekecewaan itu, sejumlah kalangan mendesak agar pengurus dan jajaran manajemen yang ada sekarang mundur. Ada pula yang menuntut agar ke depannya Persiku melakukan perombakan total. Mulai dari perombakan di jajaran pemain, pelatih, manajemen, hingga jajaran pengurus. Namun menurut salah seorang pemerhati Persiku, Eddy Yusuf, tuntutan mundur terhadap pengurus belum tentu membawa dampak yang baik. [kha/aji/diq/jawapos]

Friday 26 March 2010

PSS dan Persiku Duel Hidup Mati

Laga antara Skuad Super Elang Jawa (Elja) PSS melawan Laskar Macan Muria, Persiku Kudus di Stadion Maguwoharjo bakal menjadi ajang pertaruhan besar bagi kedua tim.

Tuan rumah PSS saat ini bertengger di posisi kesepuluh dalam klasemen sementara dengan 18 poin dari 18 kali bertanding. Sementara Persiku Kudus saat ini berada di bibir jurang degradasi dengan jumlah laga yang sama dan hanya mengumpulkan 17 point.

Dan pertandingan ke sembilan belas yang bakal dilakoni oleh kedua tim tersebut bakal menjadi penentu siapa yang akan bertahan dan siapa yang akan turun kasta ke Divisi I musim depan. Permainan dengan tensi tinggi bakal diperagakan oleh kedua tim yang sama-sama ingin lepas dari jerat degradasi.

“Kami sadar memang tidak mudah bagi kami melakoni laga kali ini. Tapi kami telah siap dengan laga melawan Persiku Kudus. Dan kami butuh kemenangan agar lepas dari jurang degradasi. Apalagi kami main di kandang,” kata cartaker pelatih PSS, Sing Betay kepada Harian Jogja, di sela-sela latihan di Stadion Maguwoharjo, Kamis (25/3).

Sing mengungkapkan untuk bisa meraih poin penuh dalam laga penentuan kali ini, dirinya telah meminta kepada M Eksan dan kawan-kawan untuk tetap fokus dalam penjagaan.

Pola serangan dengan mengandalkan bola-bola bawah harus diperlihatkan dalam laga tersebut. [jumali/harianjogja]

Thursday 18 March 2010

Persiku Tunggu Keajaiban Lolos Degradasi

Persiku Kudus hanya menunggu keajaiban untuk bisa terhindar dari degradasi Divisi Utama Liga Indonesia, setelah mereka gagal memenangi pertandingan dan hanya bermain imbang 1-1 melawan tamunya Persigo Gorontalo di Stadion Wergu Wetan, Kamis.

"Kami sudah berupaya maksimal, tetapi dua kali laga di kandang hanya meraih poin dua dari target semula enam poin. Untuk bisa menang di dua laga di luar kandang melawan PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta, kami tentu butuh keajaiban," kata Manajer Persiku Kudus, M Ridwan, usai pertandingan.

Menurut dia, pemain Persiku memiliki peluang cukup banyak dibandigkan tamunya Persigo Gorontalo. "Tetapi, penyelesaian akhir yang kurang sempurna membuat peluang gagal membuahkan hasil," ujarnya.

Atas hasil buruk 1-1 yang diraih Persiku, M Ridwan meminta maaf kepada masyarakat Kudus.

"Saat ini, kami hanya bisa meminta maaf kepada suporter dan masyarakat Kudus karena tidak bisa mencapai hasil maksimal agar terhindar dari degradasi," ujarnya.

Pernyataan senada juga diungkapkan Asisten Pelatih Widhoro Hariyanto.

"Kami sudah berupaya maksimal, mencoba sejumlah strategi dengan stok pemain yang ada. Tetapi, dua kali laga di kandang berakhir dengan seri," katanya meski ia mengakui dua pertandingan kandang itu berpeluang menjauhkan Persiku dari zona degradasi.

"Peluang kami agar terhindar dari degradasi memang belum habis, mengingat masih menyisakan dua laga di luar kandang," ujarnya.

Untuk bisa meraih poin di luar kandang, pemain Persiku harus kerja keras mengingat di kandang saja sulit meraih kemenangan.

Dalam 18 kali pertandingan yang dijalani, Persiku hanya meraih poin 17 dari lima kali menang, dua kali seri, serta kalah 11 kali kalah.

Buruknya penampilan membuat Persiku tetap bertahan di nomor buncit klasmen Divisi Utama Grup III. Posisi PSS Sleman sedikit lebih baik dibandingkan Persiku karena dari 17 kali pertandingan, lima kali menang, tiga kali seri, dan kalah 9 kali dengan total poin 18. [antara]
 
Persiku Kudus Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template