Penentuan tambahan pemain asing tersebut tidak dilakukan secara tergesa-gesa karena batas akhir dari BLI untuk penambahan pemain asing sampai tanggal 12 Desember 2009 mendatang. Selama tenggat waktu tersebut akan dilakukan koordinasi dengan pelatih secara intensif untuk mendapatkan striker pada kompetisi musim ini.
Kepada Radar Kudus, Manajer Persiku M Ridwan mengatakan, pemain asing yang masuk daftar tunggu striker Persiku saat ini mencapai 15 orang pemain asing. Jumlah ini tersebut akan didatangkan secara bergiliran ke Kudus karena kondisi mes tidak bisa didatangkan semua. ''Dari berbagai negara, namun yang banyak dari benua Afrika,'' ungkapnya.
Dari 15 orang pemain tersebut, kemarin siang (7/11) sudah datang di Kudus satu orang. Namun belum bisa ikut latihan di lapangan bersama para pemain lain karena masih pemulihan kondisi badan dari perjalanan. ''Kemungkinan besok baru bisa latihan (hari ini, Red) untuk diujicobakan,'' katanya.
Untuk menghindari pembiayaan pendanaan datangnya pemain asing, manajemen tidak ikut campur dalam mengurus kedatangannya. Ridwan mengatakan pemain didatangkan oleh pihak sponsor secara langsung dari negaranya masing-masing. ''Dari komunikasi pihak penyetok pemain, kami khusus mencari striker,'' ujarnya.
Ridwan menambahkan, manajemen saat ini akan berkosentrasi kepada persiapan pendanaan kompetisi. Pasalnya, hingga saat ini harapan untuk mendapatkan sokongan dari dana APBD masih terus ditunggu. Pihaknya mengaku dana suntikan APBD sangat penting selain bantuan dari pihak swasta. ''Diharapkan pemerintah membantu maksimal, wong Persiku milik rakyat Kudus, kok,'' terangnya.
Prediksinya, imbuh Ridwan, dalam kompetisi musim ini, Persiku menelan dana kurang lebih sebesar Rp 4 miliar. Satu miliar dari jumlah tersebut untuk difokuskan pada pengalokasian laga tandang di luar pulau Jawa yaitu Persiram Raja Ampat, Perseman Manokwari dan Persigo Gorontalo. (ep/nto)