KUDUS, KOMPAS.com - Tim Persiku Kudus, Jawa Tengah, terancam tidak dapat mengikuti Kompetisi Sepak bola Divisi Utama Liga Indonesia 2009-10, karena belum mampu membayar denda kepada PT Liga Indonesia sebesar Rp 10 juta.
"Denda yang kami terima ini terkait dengan gagalnya pertandingan antara Persiku melawan Persema Malang, pada kompetisi tahun lalu," kata manajer Persiku, Ridwan, di Kudus, Senin (14/9).
Awalnya, kata dia, pihaknya tidak mengetahui adanya surat resmi tentang sanksi berupa denda sebesar Rp 10 juta tersebut. "Setelah itu, datang surat tagihan kedua. Intinya, karena keterlambatan membayar denda tersebut kembali harus membayar denda Rp 10 juta, sehingga total Rp 20 juta,” ujarnya.
Ironisnya, hingga saat ini tim kebanggaan warga Kudus tersebut belum mengantongi dana. "Saat ini, kami telah mengedarkan proposal ke sejumlah perusahaan untuk meminta dukungan kepada swasta terkait pendanaan,” ujarnya.
Terkait dengan batas waktu pembayaran, katanya, paling lambat tanggal 30 September 2008. "Jika kami belum menyelesaikan pembayaran tersebut hingga batas waktunya, Persiku terancam tidak dapat mengikuti kompetisi," ujarnya.
Menurut dia, Persiku memang gagal menyelenggarakan pertandingan melawan Persema, mengingat menjelang pertandingan digelar aparat keamanan dari Polda Jateng menarik izin yang telah diberikan.
"Tuan rumah juga harus menanggung kerugian akibat ribuan tiket yang sudah dicetak gagal dijual, sehingga Persiku dianggap kalah 0-3,” ujarnya.
Disinggung soal kemungkinan tidak ikut kompetisi, Ridwan mengaku hal tersebut diharapkan tidak akan terjadi. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari dana untuk membayar dendanya," ujarnya. (ANT)
"Denda yang kami terima ini terkait dengan gagalnya pertandingan antara Persiku melawan Persema Malang, pada kompetisi tahun lalu," kata manajer Persiku, Ridwan, di Kudus, Senin (14/9).
Awalnya, kata dia, pihaknya tidak mengetahui adanya surat resmi tentang sanksi berupa denda sebesar Rp 10 juta tersebut. "Setelah itu, datang surat tagihan kedua. Intinya, karena keterlambatan membayar denda tersebut kembali harus membayar denda Rp 10 juta, sehingga total Rp 20 juta,” ujarnya.
Ironisnya, hingga saat ini tim kebanggaan warga Kudus tersebut belum mengantongi dana. "Saat ini, kami telah mengedarkan proposal ke sejumlah perusahaan untuk meminta dukungan kepada swasta terkait pendanaan,” ujarnya.
Terkait dengan batas waktu pembayaran, katanya, paling lambat tanggal 30 September 2008. "Jika kami belum menyelesaikan pembayaran tersebut hingga batas waktunya, Persiku terancam tidak dapat mengikuti kompetisi," ujarnya.
Menurut dia, Persiku memang gagal menyelenggarakan pertandingan melawan Persema, mengingat menjelang pertandingan digelar aparat keamanan dari Polda Jateng menarik izin yang telah diberikan.
"Tuan rumah juga harus menanggung kerugian akibat ribuan tiket yang sudah dicetak gagal dijual, sehingga Persiku dianggap kalah 0-3,” ujarnya.
Disinggung soal kemungkinan tidak ikut kompetisi, Ridwan mengaku hal tersebut diharapkan tidak akan terjadi. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari dana untuk membayar dendanya," ujarnya. (ANT)