KUDUS - Pelaksanaan Kompetisi Divisi Utama 2009/2010 sudah semakin dekat. Jika tidak ada aral melintang, kompetisi kasta kedua di tanah air itu sudah akan digelar mulai awal Oktober mendatang, atau tinggal dua bulan lagi.
Namun, hingga kini belum ada persiapan khusus yang dilakukan Persiku. Alih-alih menunjuk pelatih dan melakukan perekrutan pemain, membentuk manajemen baru pun belum dilakukan. Apalagi berbicara soal konsep pendanaan Persiku dalam mengarungi kompetisi selama satu musim ke depan.
Yang ada, Ketua Umum Persiku yang juga Bupati Kudus Musthofa Wardoyo baru menegaskan bahwa ke depan Persiku tetap tidak akan mengandalkan APBD sebagai sumber pendanaan.
Pertanyaannya, mampukah Persiku mempertahankan eksistensinya jika masih mengandalkan konsep pendanaan seperti musim sebelumnya? Padahal, pada musim lalu saja, Persiku masih menangguk utang hingga mendekati angka satu miliar rupiah.
Wajar jika kemudian banyak pihak yang mulai merasa khawatir dengan keseriusan Persiku dalam mengarungi kompetisi musim depan. Padahal, beberapa tim yang bakal tergabung satu grup dengan Persiku di kompetisi musim depan, ada yang sudah rampung melakukan seleksi pemain. Salah satunya tim Pro Duta Bandung yang kini pindah markas di Jogjakarta.
Ditanya mengenai permasalahan tersebut, Wakil Ketua Persiku M Ridwan masih memilih untuk puasa bicara. "Nanti pada saatnya akan saya sampaikan semuanya," bebernya. Meski demikian, dia menyatakan bahwa jajaran pengurus terus berusaha melakukan lobi-lobi ke beberapa perusahaan untuk menggali dana. Terpisah, salah seorang pengurus Suporter Macan Muria (SMM) Subiyanto berharap, pengurus bisa bergerak cepat dalam menyambut kompetisi musim depan, sehingga nantinya Persiku tidak kalah bersaing dengan kontestan Divisi Utama lainnya. "Kita berharap komitmen ketua umum untuk membawa Persiku meraih prestasi, benar-benar bisa terwujud," ujarnya. (nas/aji)
Namun, hingga kini belum ada persiapan khusus yang dilakukan Persiku. Alih-alih menunjuk pelatih dan melakukan perekrutan pemain, membentuk manajemen baru pun belum dilakukan. Apalagi berbicara soal konsep pendanaan Persiku dalam mengarungi kompetisi selama satu musim ke depan.
Yang ada, Ketua Umum Persiku yang juga Bupati Kudus Musthofa Wardoyo baru menegaskan bahwa ke depan Persiku tetap tidak akan mengandalkan APBD sebagai sumber pendanaan.
Pertanyaannya, mampukah Persiku mempertahankan eksistensinya jika masih mengandalkan konsep pendanaan seperti musim sebelumnya? Padahal, pada musim lalu saja, Persiku masih menangguk utang hingga mendekati angka satu miliar rupiah.
Wajar jika kemudian banyak pihak yang mulai merasa khawatir dengan keseriusan Persiku dalam mengarungi kompetisi musim depan. Padahal, beberapa tim yang bakal tergabung satu grup dengan Persiku di kompetisi musim depan, ada yang sudah rampung melakukan seleksi pemain. Salah satunya tim Pro Duta Bandung yang kini pindah markas di Jogjakarta.
Ditanya mengenai permasalahan tersebut, Wakil Ketua Persiku M Ridwan masih memilih untuk puasa bicara. "Nanti pada saatnya akan saya sampaikan semuanya," bebernya. Meski demikian, dia menyatakan bahwa jajaran pengurus terus berusaha melakukan lobi-lobi ke beberapa perusahaan untuk menggali dana. Terpisah, salah seorang pengurus Suporter Macan Muria (SMM) Subiyanto berharap, pengurus bisa bergerak cepat dalam menyambut kompetisi musim depan, sehingga nantinya Persiku tidak kalah bersaing dengan kontestan Divisi Utama lainnya. "Kita berharap komitmen ketua umum untuk membawa Persiku meraih prestasi, benar-benar bisa terwujud," ujarnya. (nas/aji)