KUDUS - Merupakan langkah spekulatif bagi Welly Podungge yang berani menerima tawaran Manajemen Persiku, untuk melatih tim Persiku. Padahal pasalnya, pada musim ini, sebagian besar pemain Persiku akan menggunakan pemain lokal dan masih muda-muda.
Kendati demikian, Welly tetap optimis untuk memegang skuad Persiku pada musim ini. Targetnya adalah mewujudkan prestasi yang lebih baik.
Optimisme yang tumbuh dalam diri Welly, tidak lepas dari pengalamannya semasa masih melatih di Persigo Gorontalo selama tiga musim kompetisi berturut-turut. Persigo yang waktu itu diisi oleh pemain muda dan masih dianggap sebagai pendatang baru di Divisi Utama, nyatanya mampu masuk 8 besar.
"Tidak ada salahnya kalau saya mencoba untuk melatih Persiku, karena saya melihat Persiku punya potensi bagus. Dan ketertarikan saya pada Persiku, karena Persiku ingin membina pemain-pemain muda, ini tantangan buat saya" ujarnya saat dihubungi Radar Kudus melalui ponsel, kemari (30/8).
Saat ditanya bagaimana prestasi itu akan diwujudkan, dia belum berani menjawab keputusan secara yakin."Saya akan melihat seberapa jauh kemampuan pemain. Tapi saya berharap bisa membawa prestasi Persiku lebih baik dari sebelumnya," ungkapnya.
Dan kedatangannya ke Kudus pada H+3 Lebaran nanti. "Sebenarnya saya ingin lebih cepat datang ke Kudus untuk melihat kesiapan pemain, karena kondisinya seperti ini, cari tiketnya yang susah," ungkapnya sembari mengatakan kalau saat ini tiket ke Kudus sudah didapatnya.
Meski tidak bisa lebih awal datang ke Kudus, Welly menitipkan para pemain Persiku kepada asisten pelatih, meski puasa agar tetap latihan. Karena dari pengalamannya yang didapat, jika ramadhan tidak ada latihan, sama saja mengulang dari awal, sementara waktu kompetisi tinggal sebentar lagi.
Dia lebih menekankan, agar pemain lebih difokuskan pada permainan teknik dan fisik. "Jika tidak, khawatirnya akan mengulang dari awal. Dan pascalebaran nanti, kita akan latihan secara kolektif, sudah seperti di kompetisi," paparnya. (nas)
Kendati demikian, Welly tetap optimis untuk memegang skuad Persiku pada musim ini. Targetnya adalah mewujudkan prestasi yang lebih baik.
Optimisme yang tumbuh dalam diri Welly, tidak lepas dari pengalamannya semasa masih melatih di Persigo Gorontalo selama tiga musim kompetisi berturut-turut. Persigo yang waktu itu diisi oleh pemain muda dan masih dianggap sebagai pendatang baru di Divisi Utama, nyatanya mampu masuk 8 besar.
"Tidak ada salahnya kalau saya mencoba untuk melatih Persiku, karena saya melihat Persiku punya potensi bagus. Dan ketertarikan saya pada Persiku, karena Persiku ingin membina pemain-pemain muda, ini tantangan buat saya" ujarnya saat dihubungi Radar Kudus melalui ponsel, kemari (30/8).
Saat ditanya bagaimana prestasi itu akan diwujudkan, dia belum berani menjawab keputusan secara yakin."Saya akan melihat seberapa jauh kemampuan pemain. Tapi saya berharap bisa membawa prestasi Persiku lebih baik dari sebelumnya," ungkapnya.
Dan kedatangannya ke Kudus pada H+3 Lebaran nanti. "Sebenarnya saya ingin lebih cepat datang ke Kudus untuk melihat kesiapan pemain, karena kondisinya seperti ini, cari tiketnya yang susah," ungkapnya sembari mengatakan kalau saat ini tiket ke Kudus sudah didapatnya.
Meski tidak bisa lebih awal datang ke Kudus, Welly menitipkan para pemain Persiku kepada asisten pelatih, meski puasa agar tetap latihan. Karena dari pengalamannya yang didapat, jika ramadhan tidak ada latihan, sama saja mengulang dari awal, sementara waktu kompetisi tinggal sebentar lagi.
Dia lebih menekankan, agar pemain lebih difokuskan pada permainan teknik dan fisik. "Jika tidak, khawatirnya akan mengulang dari awal. Dan pascalebaran nanti, kita akan latihan secara kolektif, sudah seperti di kompetisi," paparnya. (nas)