SURABAYA - Puncak klasemen wilayah timur Kompetisi Divisi Utama Ligina 2008/2009 berhasil kembali digenggam Persebaya Surabaya. Tim berjuluk Green Force tersebut bertakhta lagi setelah berhasil menang tipis 1-0 (0-0) atas tamunya, Persiku Kudus, di Gelora 10 Nopember, Surabaya, kemarin (11/3). Saat ini, nilai yang dikemas Persebaya dan Persema Malang, yang berada di runner-up, sama-sama 40. Tapi, Persebaya berhak memuncaki klasemen karena unggul dalam selisih gol.
Gol semata wayang yang membuat Persebaya meraih tiga poin dicetak melalui tendangan keras defender asal Brazil Anderson da Silva dari luar kotak penalti Persiku di menit ke-70. Kemenangan tipis itu menunjukkan bahwa Persebaya tidak mampu menunjukkan permainan menawan. Padahal, sepanjang 90 menit, tim yang diarsiteki Arcan Iurie tersebut terus-menerus mengurung pertahanan lawannya yang berjuluk Macan Muria tersebut.
Sejumlah peluang untuk menjaringkan banyak gol ke gawang Persiku yang dikawal Johanes Petrus terbuang begitu saja. ''Saya akui, kali ini kami kurang maksimal. Itu karena pengaruh jadwal yang begitu padat, sehingga anak-anak masih kelelahan,'' papar Iurie usai laga.Seperti yang terjadi pada menit ke-12. Saat itu, salah seorang pemain Persiku melakukan handsball di dalam kotak penalti mereka. Wasit pun menunjuk titik putih. Andik Vermansyah yang tampil sebagai eksekutor tak mampu menjalankan tugasnya. Tendangan gelandang lincah ini berhasil diblok Johanes.
Peluang untuk menuai kemenangan besar datang di babak kedua, saat gelandang Persiku Didier koutouzi dikartu merah setelah menerima kartu kuning kedua. Tapi, tetap saja Persebaya kesulitan menembus pertahanan Persiku. Empat striker yang sempat diturunkan bersama tidak mendapatkan hasil apa-apa. ''Pemain-pemain depan terlalu bernafsu untuk mencetak gol, akhirnya hasilnya malah tidak bagus,'' keluh mantan pelatih Persija Jakarta.
Hanya satu gol yang berhasil diciptakan arek-arek Green Force melalui aksi Anderson. Gol itu sendiri bukan datang melalui skema kerjasama antarpemain. Melainkan berkat kecerdikan mantan pemain PSS Sleman itu membaca situasi. ''Waktu saya naik untuk membantu serangan, saya berhasil mendapat bola,'' ujarnya. ''Melihat ada kesempatan, tanpa pikir panjang saya langsung menendang bola,'' tambah pemain yang telah mencetak 3 gol bagi Persebaya itu.
Sementara itu, kubu Persiku tampak meradang dengan hasil ini. Secara tersirat, Widoro Heriyanto, asisten pelatih Persiku, menuding wasit Jerry Elly asal Bogor berat sebelah. ''Coba liat saja tadi, wasit banyak pelanggaran tepat di depan kotak penalti,'' keluh Widoro. (nar/diq)