Keikutsertaan Persiku di Kompetisi Divisi Utama 2008/2009 tinggal menyisakan lima pertandingan lagi. Sejauh ini, tim berjuluk Laskar Macan Muria ini masih menghuni papan bawah klasemen sementara wilayah timur. Atau berada di peringkat kesepuluh dari 14 kontestan wilayah timur. Meski demikian, peluang Persiku untuk bisa menghuni papan tengah seperti yang ditargetkan oleh pengurus, masih terbuka.
Syaratnya, Agus Santiko dkk harus bisa memaksimalkan laga kandang yang tersisa. Seperti diketahui, dari lima laga terakhir yang akan dijalani Persiku, tiga di antaranya merupakan laga kandang. Yakni menjamu Persema Malang pada 19 April, menjamu Persekabpas Pasuruan pada 22 April, serta menjamu tim tetangga PSIR Rembang pada 2 Mei.
Jika ketiga laga itu bisa dilakoni tim besutan Kasiadi dengan hasil poin penuh, tentu ini akan menjadi modal berharga untuk merangsek ke papan tengah. Namun untuk mewujudkan hal itu tentu bukan perkara mudah. Apalagi, dari tiga tim yang akan dihadapi di Stadion Wergu Wetan, salah satu di antaranya merupakan penghuni klasemen papan atas. Yakni Persema Malang.
Sejauh ini, tim berjuluk Laskar Ken Arok itu berada di posisi runner up, atau satu peringkat di bawah Persebaya Surabaya. Tim besutan Subangkit itu juga merupakan tim paling produktif kedua di bawah Persebaya. Dari 17 kali bertanding, mereka telah membukukan 33 gol dan kebobolan 18 gol. Sementara Persiku yang sudah melakoni 21 pertandingan, baru membukukan 16 gol dan sudah kebobolan 30 gol.
Jika dilihat dari rekor tandangnya, Persema telah menjalani delapan laga away, dengan hasil empat kali menang, satu kali seri, dan tiga kali kalah. Sedangkan untuk rekor kandang, dari sembilan kali tampil, semuanya berakhir dengan kemenangan. Untuk menghadapi mantan tim besutannya, Subangkit mengaku tidak akan menganggap remeh, meski pada putaran pertama lalu Bima Sakti dkk menaklukkan Persiku dengan skor telak 4-0.
"Kita tentu bertekad memetik poin. Tetapi bagaimanapun, Persiku tetap harus kami waspadai. Terutama pemain asing dan pemain senior mereka," ujar Subangkit kepada Radar Kudus, belum lama ini.
Bagaimana dengan kekuatan Persekabpas dan PSIR yang juga akan tampil di kandang Persiku? Jika menilik statistik pertandingan kedua tim selama tampil di kompetisi musim ini, terutama saat menjalani laga tandang, kans Persiku untuk meraup poin penuh dari kedua tim cukup terbuka.
Persekabpas misalnya. Dari sembilan kali tampil tandang, mereka belum pernah memetik kemenangan. Bahkan, tujuh di antaranya berbuah kekalahan. Kondisi tidak jauh berbeda dialami PSIR. Dari sembilan kali tampil tandang, tim berjuluk Laskar Dampo Awang itu menelan enam kali kekalahan dan tiga hasil seri.
Meski demikian, data statistik itu tentu tak boleh dijadikan alasan untuk menganggap enteng calon tim lawan. Sebaliknya, hal itu diharapkan bisa meningkatkan motivasi para pemain, agar bisa meraih hasil maksimal di kandang. [aji/jawapos]
Syaratnya, Agus Santiko dkk harus bisa memaksimalkan laga kandang yang tersisa. Seperti diketahui, dari lima laga terakhir yang akan dijalani Persiku, tiga di antaranya merupakan laga kandang. Yakni menjamu Persema Malang pada 19 April, menjamu Persekabpas Pasuruan pada 22 April, serta menjamu tim tetangga PSIR Rembang pada 2 Mei.
Jika ketiga laga itu bisa dilakoni tim besutan Kasiadi dengan hasil poin penuh, tentu ini akan menjadi modal berharga untuk merangsek ke papan tengah. Namun untuk mewujudkan hal itu tentu bukan perkara mudah. Apalagi, dari tiga tim yang akan dihadapi di Stadion Wergu Wetan, salah satu di antaranya merupakan penghuni klasemen papan atas. Yakni Persema Malang.
Sejauh ini, tim berjuluk Laskar Ken Arok itu berada di posisi runner up, atau satu peringkat di bawah Persebaya Surabaya. Tim besutan Subangkit itu juga merupakan tim paling produktif kedua di bawah Persebaya. Dari 17 kali bertanding, mereka telah membukukan 33 gol dan kebobolan 18 gol. Sementara Persiku yang sudah melakoni 21 pertandingan, baru membukukan 16 gol dan sudah kebobolan 30 gol.
Jika dilihat dari rekor tandangnya, Persema telah menjalani delapan laga away, dengan hasil empat kali menang, satu kali seri, dan tiga kali kalah. Sedangkan untuk rekor kandang, dari sembilan kali tampil, semuanya berakhir dengan kemenangan. Untuk menghadapi mantan tim besutannya, Subangkit mengaku tidak akan menganggap remeh, meski pada putaran pertama lalu Bima Sakti dkk menaklukkan Persiku dengan skor telak 4-0.
"Kita tentu bertekad memetik poin. Tetapi bagaimanapun, Persiku tetap harus kami waspadai. Terutama pemain asing dan pemain senior mereka," ujar Subangkit kepada Radar Kudus, belum lama ini.
Bagaimana dengan kekuatan Persekabpas dan PSIR yang juga akan tampil di kandang Persiku? Jika menilik statistik pertandingan kedua tim selama tampil di kompetisi musim ini, terutama saat menjalani laga tandang, kans Persiku untuk meraup poin penuh dari kedua tim cukup terbuka.
Persekabpas misalnya. Dari sembilan kali tampil tandang, mereka belum pernah memetik kemenangan. Bahkan, tujuh di antaranya berbuah kekalahan. Kondisi tidak jauh berbeda dialami PSIR. Dari sembilan kali tampil tandang, tim berjuluk Laskar Dampo Awang itu menelan enam kali kekalahan dan tiga hasil seri.
Meski demikian, data statistik itu tentu tak boleh dijadikan alasan untuk menganggap enteng calon tim lawan. Sebaliknya, hal itu diharapkan bisa meningkatkan motivasi para pemain, agar bisa meraih hasil maksimal di kandang. [aji/jawapos]